REPUBLIKA.CO.ID, Untuk mengatur keuangan dari bisnis buku, baik
secara online ataupun offline ternyata butuh strategi tersendiri. Apa
sajakah? Berikut di antaranya:
1. Hitung apa saja biaya-biaya yang dikeluarkan selama berbisnis buku online atau offline
Misalnya biaya iklan, biaya operasional bulanan atau harian, pulsa internet, pulsa HP, transportasi/bensin, sewa website dll.
Dengan kita tahu, apa saja yang menjadi komponen biaya-biaya
tersebut, memungkinkan kita untuk benar-benar memaksimalkan supporting
tools yang ada. Misalnya jika Anda menggunakan BB ( Black Berry),
alangkah baiknya, BB tersebut benar-benar diperuntukkan untuk usaha,
sehingga biaya bulanan dari penggunaan BB tersebut, sudah tercover dari
keuntungan menjual buku.
2. Pisahkan antara uang pokok produk dan laba
Jika buku yang Anda jual adalah produk orang lain, maka harus
dipisahkan antara uang pokok untuk membeli buku tersebut dan uang laba
atau keuntungannya. Disiplin seperti ini bisa membuat diri Anda
mengetahui, apakah hari ini Anda lagi mengalami kerugian atau
keuntungan.
3. Laba harus lebih besar dari biaya-biaya yang dikeluarkan
Yang membuat banyaknya usaha kecil menengah kolaps di tengah jalan
adalah lebih besar pasak dari pada tiang. Sehinga secara jangka
panjang, selain harus memiliki dana cadangan dan nafas yang panjang
dalam bisnis, juga strategi meningkatkan keuntungan dan menekan
biaya-biaya seminimal mungkin. Dengan mempunyai keuntungan lebih besar
dari biaya-biaya, memungkinkan Anda untuk bisa berinvestasi, menambah
modal kerja serta melakukan ekspansi ke usaha-usaha prospektif dan
kreatif lainnya.
4. Piutang harus ditagih (cash and carry alias tunai)
Harus dipisahkan, mana yang saudara, mana ketika berbisnis. Ketika
berbisnis, semakin sedikit piutang kita kepada pihak lain, maka arus kas
kita menjadi lancar. Dengan penjualan buku lewat online, maka biasanya
pembeli buku Anda sudah mentransfer uangnya, baru Anda kirim barangnya.
Begitupun ketika Anda menjualnya secara langsung, ada uang ada barang.
Semakin disiplin Anda dalam menjual secara tunai ini, maka perputaran
usaha Anda akan semakin meningkat.
5. Lakukan pemeriksaan stok barang, tiap awal dan akhir bulan.
Jika buku motivasi dan pengembangan diri Anda, cukup banyak
variasinya, maka perlu ada ‘gudang’ khusus untuk meletakkan
barang-barang atau buku-buku Anda untuk di jual. Jika Anda arus kasnya
bersifat harian, maka perlu secara rutin dan memeriksa persediaan stok
barang. Intinya, Anda tahu apa yang Anda jual dan Anda paham manajemen
pengelolaan stok barang.
6. Pelanggan Anda adalah sumber kelangsungan hidup bisnis Anda
Era online hari ini memungkinkan kita untuk membuat database, dari
orang atau pelanggan yang pernah membeli buku dari Anda. Otomatis
ketika Anda punya daftar pelanggan tersebut, selain lebih banyak menjual
buku-buku Anda, Anda juga bisa tetap mengedukasi mereka untuk dijadikan
mitra dalam sistem distribusi buku Anda.
7. Mitra kerja Anda adalah orang yang membantu suksesnya bisnis Anda, maka perhatikan kehidupan mereka.
Ketika nanti, usaha Anda berkembang menjadi besar, selalu ingat untuk
tetap memperhatikan kehidupan dan kesejahteraan mitra kerja Anda.
Sukses di awali dari menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain.
Itu beberapa tips bagi Anda yang ingin membesarkan usaha jual beli
buku. Yang tidak kalah pentingya adalah Anda harus mencari seorang
mentor yang mau membimbing Anda, baik untuk peningkatan pribadi Anda,
juga karir sebagai pebisnis buku online dan offline. Semoga Anda sukses
dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
SUMBER : http://www.republika.co.id/berita/konsultasi/motivasi-keuangan/13/11/06/mvu0zw-kiat-atur-keuangan-untuk-bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar