TRIBUNNEWS.COM - Suatu kali, Kerrie MacPherson dari
Harvard Business Review mengungkapkan, kebanyakan pengusaha pemula
seringkali "berjalan sendiri" saat memulai bisnisnya. Mulai dari
menjalankan operasional, menghitung pemasukan hingga melakukan
pemasaran.
Namun, yang kerap dilupakan pengusaha perempuan adalah
saat bisnisnya tumbuh, mereka mesti `rela' mendelegasikan beberapa tugas
pada orang lain, orang-orang pilihan yang ahli dalam bidangnya. Dan
sang pengusaha perempuan sudah harus lebih fokus pada hal lain yang
bersifat strategis.
Tetapi teorinya, bicara lebih mudah dibanding pengerjaannya. Sebab, tidak mudah bagi perempuan untuk mempercayakan bisnis
yang telah ia bangun kepada orang lain. Padahal sebenarnya dengan
mendelegasikan pada tim, memudahkannya untuk fokus menyusun strategi
atau rencana, dengan prioritas dan tujuan yang lebih besar.
Dalam
program EY Entrepreneurial Winning Women, Dr. Mary Jo Gorman mengatakan
untuk bisa menjadi sukses dalam berbisnis, salah satu yang penting
adalah kemampuan delegasi. Membangun tim yang solid akan membuat bisnis berjalan lebih baik.
Gorman menyimpulkan ada empat kesalahan yang sering dilakukan pebisnis perempuan yang masih pemula.
- Pertama, seringkali fokus pada hal-hal kecil, sehingga mengabaikan sisi bisnis dari skala besar atau kacamata luar.
-
Kedua, karena melakukannya sendiri, menjadikannya kurang bertukar
pikiran pada yang lainnya, padahal ini bisa memberi masukan dan
mengembangkan cara berpikir.
- Ketiga, dengan menjalankannya seorang diri merasa berada di zona nyaman.
Untuk mengatasi dan menyiasatinya, ada beberapa tip yang bisa diterapkan.
1.
Putuskan mana yang bisa dikerjakan sendiri dan mana yang perlu
didelegasikan pada orang lain. Suatu usaha akan menjadi lebih mudah
dijalani, ketika seorang entrepreneur lebih fokus pada apa yang ia ingin
lakukan, misalnya pada penjualan dan pemasaran, bertemu para klien
penting dan membangun jejaring di pasar yang potensial.
2. Fokus
pada perkembangan bisnis. Sekali Anda memberikan kepercayaan pada tim
untuk menjalankan operasional dan mengurusi kantor, maka Anda memiliki
kesempatan untuk fokus pada pengembangan bisnis, agar menjadi lebih
besar.
3. Petakan tujuan yang ingin dicapai untuk memudahkan
proses delegasi, tentukan tujuan dan target yang ingin dicapai dengan
jelas, sehingga pada akhirnya berjalan dengan baik dan seperti yang
diharapkan.
4. Pilih orang yang tepat ketika Anda ingin
mendelegasikan pekerjaan pada seseorang. Pastikan proses penyaringan
berjalan efektif, agar memperoleh SDM yang mahir dan bisa dipercaya
untuk menuntaskan pekerjaan, tanpa harus melakukan pelatihan lagi.
Pastikan karyawan yang Anda pilih, adalah seseorang yang memiliki visi
dan misi dalam tiga atau lima tahun yang akan datang.
5. Mengatur
ekspektasi. Dalam hal ini jangan terlalu memberi harapan muluk-muluk
pada orang yang Anda pilih untuk bekerjasama. Jangan sampai
memberikannya jabatan di posisi puncak, seperti vice president atau
manager sementara kinerja yang diberikan tidak sesuai. Karyawan yang
tidak kompeten hanya akan menyusahkan, dan menjadi distraksi untuk
perkembangan bisnis.
6. Miliki seorang konsultan yang akan membuat
Anda selalu berpikir maju. Tidak kalah pentingnya adalah punya
konsultan atau tim penasehat, yang membantu bagaimana mengarahkan bisnis
menuju ke arah yang lebih baik. Memberi masukan akan srategi dan
mengingatkan kalau ada yang salah. Dengan begini arah perkembangan bisnis menjadi lebih jelas dan menjanjikan.
SUMBER : http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/10/16/kiat-mencegah-kesalahan-saat-merintis-jadi-pebisnis-pemula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar